alias Vinsen, modifikator di Bogor, enggak mau dianggap penjiplak. Maksudnya, konsep modifikasi bukan cuma meniru utuh dari motor yang sudah ada. Itu sih enggak ada bedanya dengan pembajakan. Pembajakan dilarang negara. Itu enggak kreatif.
Sah-sah aja sikap Vinsen. Itulah yang diturunkan di Kawasaki Ninja 250R keluaran 2010. Nih motor ikutan di Kawasaki Modification Contezt beberapa bulan lalu di Senayan, Jakarta Pusat.
“Setengah motor mirip Ducati. Setengahnya lagi diambil dari Yamaha R6. Kalau mengambil utuh salah satu motor, wah itu enggak bisa. Bukan modifikator namanya,” sergap Vinsen yang rumah modifikasinya bernama Vinsen Motor Sport (VMS), Bogor.
Memang, bagian depan Ninja garapan VMS persis menjiplak Ducati 898. Dua lampu bulat terpisah. Begitu juga dengan fairingnya, ala 898 kompak.
Tapi, ada yang menarik dari kedok lampu ala 898 di Ninja polesan VMS. Enggak utuh persis dengan 898. Lihat sendiri bagian windshieldnya dibikin persis seperti kepala singa jantan.
“Supaya berbeda dengan yang asli-nya. Meski gitu, braket asli bawaan Ninja masih tetap dipakai. Enggak perlu diganti atau bikin braket baru,” timpal Vinsen yang bermarkas di kawasan Jl. Raya Tajur, Bogor.
Bagian buntut pun enggak murni mengadopsi buritan R6. Ada tekukan yang dibentuk lagi dari aslinya R6. Tapi, ciri khas R6 masih jelas kelihatan. Persis seperti mata tombak.
“Buntut R6 bagus kalau dikombinasikan dengan bagian depan 898. Cocok banget. Berbeda kalau buntutnya juga pakai 898. Kok malah enggak pantes. Enggak runcing yang bikin kesan kurang sporty,” urai Vinsen.
Pemasangan buntut pun juga persis dengan bagian depan. Enggak butuh braket atau menambah pegangan bodi. Kalau balik ke buntut asli Ninja 250, silakan tinggal pasang.
Betul apa yang diucapkan Vinsen. Coba lihat sendiri motor-motor di atas 600 cc, cuma Ducati 898 yang sepertinya masih mempertahankan model burita tawon dengan sedikit dirancang ulang. Berbeda dengan mogenya pabrikan Jepang, buntutnya runcing.
“Itulah saya enggak mau satu model motor dipakai. Pastinya, kan masalah selera. Menurut modifikator lain bagus, belum tentu menurut saya juga bagus,” kata Vinsen.
Mungkin cara yang dilakukan Vinsen bisa ditiru. Model motor bisa diambil dari mana aja, tapi jangan lupa modifikator tetap modifikator. Ide dan gaya builder kudu kelihatan jelas.
Sayangnya, Vinsen lupa modifikasi harus keseluruhan. Body work digarap rapi, tapi kelirnya kurang mendukung. Grafis dan motif yang tidak senada bikin motor terkesan ramai banget.
(motorplus-online.com)DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 120/60-17
Ban belakang : Battlax 160/60-17
Knalpot : Norifumi
Lampu : Devil Eye