Mungkin ini bagian dari peribahasa ‘Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya’. Seperti dialami Titin Andriyani dengan Kawasaki New Ninja 250 miliknya. Dilabur motif batik. Itu karena Ezza, sapaan akrab Titin, memang memiliki usaha batik di Pekalongan, Jawa Tengah.
“Sebenarnya batik itu usaha keluarga. Tetapi, memang saya ingin kesan beda untuk Ninja ini. Saya ingin Ninja ini diberi nuansa batik. Jadi, ketika dipakai jalan-jalan, bisa lebih eye catching juga,” sebut Ezza yang juga tergabung di Ninja Custom Club (NCC) Jakarta.
Meski punya usaha home industry di bidang batik di Pekalongan, tapi soal batik yang dipilih justru bukan dari tempat usahanya berasal. Melainkan, dari daerah tetangga. Yaitu, Jogja.
"Tadinya mau bikin batik khas Pekalongan. Tetapi, ketika melihat-lihat batik Jogja kuno, justru tertarik dengan motifnya,” beber wanita yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara itu.
Usai menentukan motif dan pilihan warna, Ezza pun langsung menghubungi Tukijan yang pemilik workshop Angga Racing Mobike (ARM). Doi modifikator yang memang biasa menggarap Ninja 250.
"Konsep modifnya tidak terlalu banyak. Lebih kepada airbrush saja. Selebihnya, hanya memakai variasi pendukung,” beber Tukijan yang workshopnya di Jl. Pegangsaan II, Pintu I, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menurut modifikator berkumis tebal ini, awalnya konsep motif dimainkan lewat desain di komputer. Tujuannya agar Ezza bisa melihat wujud atau desain yang nanti bakal ditampilkan. Itu pun, tidak sekali atau dua kali desain yang ditawarkan untuk cari kata setuju.
"Mbak Ezza ini sedikit perfeksionis. Maka itu dia ingin detailnya benar-benar terjaga. Malah katanya kalau ada kontes modifikasi, bisa saja diikutkan nantinya. jadi sekalian aja,” bilang modifikator asal Jogja ini sembari bilang butuh waktu seminggu buat proses airbrush.
Menariknya desain lewat komputer, Tukijan pun bisa memainkan moulding alias cetakan. Tinggal bikin cetakan untuk tiap bagian. Usai memberi warna dasar putih, selanjutnya tinggal mengecat motif pakai warna emas alias gold. Setelah itu, motif batik ditutup dan selebihnya dilabur warna sesuai konsep. Ya, merah di bagian depan dan hitam di belakang.
"Sebagai pemanis, beberapa bagian dibikin lebih menonjol. Misalnya sok depan. Begitu juga warna pelek. Antara depan dan belakang dibuat beda, biar enggak terkesan datar-datar saja,” kata modifikator 44 tahun yang menggunakan cat dan pernis dari Spies Hecker itu.
Dengan adanya perbedaan warna ini, setidaknya orang akan memiliki kesan lebih ketika melihat. Apalagi, di pelek standar yang lebar itu juga diberi nuansa motif batik tuh.
"Makin beda lagi, karena untuk ban belakang pakai ukuran lebar 180/60-17. Itu tetap pakai pelek standar Ninja, lho,” sebut Tukijan. Iya, enggak perlu ganti pakai pelek aftermarket lagi. Karena pelek Ninja 250 injeksi ini sudah lebar ketimbang Ninja 250 karburator.
Usai modifikasi, justru sedikit timbul rasa sayang. Maksudnya, sayang untuk dipakai turing. He.. he..he...
Apik sih Mbak! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Battlax 120/60-17
Ban belakang: Battlax 180/60-17
Footstep: Bikers
Tutup kunci setang: KTC
sumber | iniunic.blogspot.com | http://motor.otomotifnet.com/read/2012/12/13/336950/100/10/Kawasaki-New-Ninja-250-Lirik-Pacuan-Juragan-Batik